Washington, - Pemerintah Israel berencana membangun ribuan unit rumah baru di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem timur. Pemerintah Amerika Serikat dan Eropa pun terus mendesak Israel untuk membatalkan rencana pembangunan pemukiman Yahudi tersebut. Rencana tersebut dipandang sebagai ancaman atas upaya perdamaian Palestina dan Israel."Kami mendesak para pemimpin Israel untuk mempertimbangkan kembali keputusan sepihak ini dan mengendalikan diri mengingat aksi-aksi ini kontraproduktif dan akan mempersulit untuk melanjutkan negosiasi langsung," kata juru bicara Presiden AS Barack Obama, Jay Carney seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/12/2012).
Pemerintah Jerman, Rusia dan Jepang juga mengkritik rencana Israel tersebut. Pemerintah Prancis bahkan telah memanggil Dubes Israel untuk Prancis guna menyampaikan kekhawatiran besar akan rencana pembangunan pemukiman Yahudi tersebut.
Pemerintah Denmark, Spanyol dan Swedia juga telah memanggil para Dubes Israel untuk menyampaikan keprihatinan yang sama. Hal yang sama dilakukan pemerintah Inggris.
Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon juga mengeluarkan pernyataan keras atas rencana Israel tersebut. Disebutkan bahwa rencana Israel itu merupakan "pukulan fatal" bagi solusi dua negara: Palestina dan Israel.
Belum lama ini, pemerintah Israel telah menyampaikan niatnya untuk membangun sekitar 3 ribu unit rumah baru bagi warga Yahudi. Disebut-sebut bahwa hal ini sebagai pembalasan atas peningkatan status Palestina di PBB.
Sumber: detikNews
0 komentar:
Posting Komentar